Senin, 18 Agustus 2014

Sekilas Sejarah Singkat Desain grafis

Sekilas Sejarah Singkat Desain grafis

1. Masyarakat Prasejarah

Desain grafis sebagai media komunikasi sudah dikenal sejak masa prasejarah dan hampir setua peradaban manusia. hal ini dapat dilihat pada jaman paleo-lithicum di gua lascaux, prancis selatan, yang banyak ditemukan gambar-gambar binatang dan manusia pra sejarah. Gambar pada dinding tersebut memang tidak dibuat untuk tujuan seni, tetapi lebih sebagai komunikasi visual untuk tujuan ritual dan praktis demi kelangsungan hidup mereka. Meski demikian, pada saat manusia prasejarah memilih media, menentukan awal goresan, dan memperhitungkan ukuran gambar, sebenarnya mereka telah mendesain.


Sejarah Desain Grafis
Lukisan di dinding Gua Lascaux

2. Bangsa Mesir

Bangsa mesir termasuk salah satu masyarakat yang pertama kali menciptakan media bentuk tulisan menggunakan gambar-gambar yang lebih dikenal Huruf Hieroglyphe. Mereka menggunakan gambar-gambar tersebut unutk menceritakan peristiwa besar yang terjadi pada jaman mereka.

Sejarah Desain Grafis
Huruf Hieroglyphe Mesir Kuno

3. Bangsa Yunani dan Romawi

bangsa yunani dan romawi mengembangkan sistem komunikasi yang disebut tulisan. Mereka mengembangkan abjad dan menciptakan buku-buku dalam bentuk gulungan. Pada awalnya, huruf alfabet latin hanya terdiri dari 21 huruf saja yaitu A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,V dan X. kemudian, huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet untuk mengakomodasikan kata yang berasal dari yunani. tiga huruf tambahan yaitu J,U dan W dimasukkan pada abad pertengahan, sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 26 huruf. Permasalahannya, untuk bahasa tulis, biasanya hanya dimengerti oleh kamu terpelajar saja, sehingga gambar-gambar masih menjadi perwujudan komunikasi guna menyampaikan pesan.

Sejarah Desain Grafis
Alphabet Romawi Kuno

4. Abad ke-15

Penemu Mesin Cetak
Johannes Gutenberg, Penemu Mesin Cetak

perkembangan proses cetak mencetak dimulai pada abad ke-15 dengan ditemukannya mesin alat cetak oleh Johanes Gutenberg (1398-1468) di jerman. pada tahun 1455 di Mainz Jerman, untuk pertama kalinya hasil cetakan yang dibuat adalah 42 baris kalimat yang diambil dari Bible menggunakan jenis font Texture Blackletter.

Font Textura Blackletter
Hasil Cetakan Pertama menggunakan Font Textura Blackletter

Penemu Tehnik Lithografi
Aloys Senefelder,
penemu tehnik Lithografi
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan tehnik cetak Lithografi. berbeda dengan mesin cetak Gutenberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi. Tehnik cetak Lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara minyak dan air. Tehnik ini memungkin kan melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. pada masa inilah seni poster mulai berkembang dengan pesat. Masa keemasan ini disebut sebagai The Golden Age of The Poster.




Sejarah Desain Grafis - Poster Terkenal
Salah satu Poster terkenal Pada masa itu yang dibuat oleh Jules Cheret

Kamis, 14 Agustus 2014

Memahami Desain Grafis

Memahami Lebih Lanjut Tentang Desain Grafis

Sebelum anda berfikir tentang desain grafis, satu hal yang penting dipahami adalah perbedaan desain grafis dan komputer grafis. hal ini karena desain grafis terkait proses menggagas/mengkreasikan suatu pesan, sedangkan komputer grafis fokus pada alat yang mewujudkan gagasan desain grafis tersebut. karenanya, orang yang pandai komputer grafis belum tentu menjadi desaniner grafis. begitu pula sebaliknya orang yang punya jiwa dibidang seni ( khususnya desain grafis ) namun tidak menguasai komputer grafis, ia akan kesulitan mewujudkan konsep desai itu sendiri.

Jika ada ingin menjadi desainer grafis, JANGANLAH terburu-buru mempelajari beragam software grafis beserta efek-efeknya. hal ini, karena banyak desainer grafis pemula yang memakai efek dan berbagai pernak-pernik background yang tidak perlu. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan terhalangi oleh efek dan pernak-pernik tersebut dan desainpun menjadi terlihat norak( kurang serasi ). Jadi, sebelum anda mendesain, sangat disarankan untuk berpikir terlebih dahulu tentang konsep apa yang ingin ditampilkan.

Desain Norak
contoh karya Desain Grafis yang banyak mementingkan efek dan pernak-pernik yang tidak perlu

Desain Simple Menarik
Karya desain grafis yang lebih mementingkan konsep desain serta komposisi warna dan tata letak yang menarik.

Hal yang harus diingat dalam membuat karya desain grafis adalah, orang awam akan melihat desain anda dalam sekali jalan. Maksudnya, umumnya orang hanya melihat sepintas suatu poster, leaflet, khususnya spanduk atau billboard hanya dilihat para pengguna jalan dalam waktu 1 detik. Hal ini karena pengguna jalan hanya fokus pada cara untuk sampai pada tujuan.

Meskipun media cetak seperti majalah, koran, atau buku termasuk media yang dapat dibaca kapan saja. pastilah bentuk cover dan tata letak media-media tersebut juga diperhatikan oleh pembaca. Untuk itu, saya tegaskan lagi sebelum membuat suatu karya desainn grafis, berfikirlah terlebih dahulu tentang konsep desain apa yang cocok, sederhana, memiliki daya tarik atau eye chatching, dan pastinya menarik untuk dibaca.

Manusia sebagai Komonikator Grafis

Manusia dilahirkan sebagai 'komonikator grafis'. Komonikasi grafis merupakan salah satu bagian yang paling natural dalam informasi komunikasi. Sebagai contoh, seorang anak balita sedang menggoreskan pensil atau pewarna di atas kertas, dari sekedar coretan tak berbentuk, lama kelamaan menjadi mirip sesuatu, entah berupa gambar binatang, bunga atau yang lain. Kemudian, seiring bertambahnya usia, manusia makin mampu mengorganisir dan kemudian membentuk sesuatu hal yang lebih dapat dimengerti orang lain. Dari sinilah, diketahui bahwa manusia sebagai 'komonikator grafis' yang kemudian apabila dikembangkan akan menjadi suatu bentuk komunikasi yang lebih komplek yang biasa disebut 'Desain Grafis'.

Dalam desain grafis terdapat dua hal yang penting, yaitu proses dan konsep. Proses merupakan cara berfikir untuk membentuk sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi, dan estetika. sedangkan konsep adalah memecahkan bentuk, bahan, tehnik, rupa, dan fungsi untuk dinyatakan dalam bentuk gambar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa desain merupakan proses yang dimulai dari penggalian ide, memilih dan menyusun elemen desain, bentuk, bahan, sampai tahap pemecahan masalah yang dicipta menjadi suatu tatanan bentuk yang harmonis, estestis, dan komunikatif.