Sebelum anda berfikir tentang desain grafis, satu hal yang penting dipahami adalah perbedaan desain grafis dan komputer grafis. hal ini karena desain grafis terkait proses menggagas/mengkreasikan suatu pesan, sedangkan komputer grafis fokus pada alat yang mewujudkan gagasan desain grafis tersebut. karenanya, orang yang pandai komputer grafis belum tentu menjadi desaniner grafis. begitu pula sebaliknya orang yang punya jiwa dibidang seni ( khususnya desain grafis ) namun tidak menguasai komputer grafis, ia akan kesulitan mewujudkan konsep desai itu sendiri.
Jika ada ingin menjadi desainer grafis, JANGANLAH terburu-buru mempelajari beragam software grafis beserta efek-efeknya. hal ini, karena banyak desainer grafis pemula yang memakai efek dan berbagai pernak-pernik background yang tidak perlu. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan terhalangi oleh efek dan pernak-pernik tersebut dan desainpun menjadi terlihat norak( kurang serasi ). Jadi, sebelum anda mendesain, sangat disarankan untuk berpikir terlebih dahulu tentang konsep apa yang ingin ditampilkan.
contoh karya Desain Grafis yang banyak mementingkan efek dan pernak-pernik yang tidak perlu |
Karya desain grafis yang lebih mementingkan konsep desain serta komposisi warna dan tata letak yang menarik. |
Hal yang harus diingat dalam membuat karya desain grafis adalah, orang awam akan melihat desain anda dalam sekali jalan. Maksudnya, umumnya orang hanya melihat sepintas suatu poster, leaflet, khususnya spanduk atau billboard hanya dilihat para pengguna jalan dalam waktu 1 detik. Hal ini karena pengguna jalan hanya fokus pada cara untuk sampai pada tujuan.
Meskipun media cetak seperti majalah, koran, atau buku termasuk media yang dapat dibaca kapan saja. pastilah bentuk cover dan tata letak media-media tersebut juga diperhatikan oleh pembaca. Untuk itu, saya tegaskan lagi sebelum membuat suatu karya desainn grafis, berfikirlah terlebih dahulu tentang konsep desain apa yang cocok, sederhana, memiliki daya tarik atau eye chatching, dan pastinya menarik untuk dibaca.
Meskipun media cetak seperti majalah, koran, atau buku termasuk media yang dapat dibaca kapan saja. pastilah bentuk cover dan tata letak media-media tersebut juga diperhatikan oleh pembaca. Untuk itu, saya tegaskan lagi sebelum membuat suatu karya desainn grafis, berfikirlah terlebih dahulu tentang konsep desain apa yang cocok, sederhana, memiliki daya tarik atau eye chatching, dan pastinya menarik untuk dibaca.
Manusia sebagai Komonikator Grafis
Manusia dilahirkan sebagai 'komonikator grafis'. Komonikasi grafis merupakan salah satu bagian yang paling natural dalam informasi komunikasi. Sebagai contoh, seorang anak balita sedang menggoreskan pensil atau pewarna di atas kertas, dari sekedar coretan tak berbentuk, lama kelamaan menjadi mirip sesuatu, entah berupa gambar binatang, bunga atau yang lain. Kemudian, seiring bertambahnya usia, manusia makin mampu mengorganisir dan kemudian membentuk sesuatu hal yang lebih dapat dimengerti orang lain. Dari sinilah, diketahui bahwa manusia sebagai 'komonikator grafis' yang kemudian apabila dikembangkan akan menjadi suatu bentuk komunikasi yang lebih komplek yang biasa disebut 'Desain Grafis'.Dalam desain grafis terdapat dua hal yang penting, yaitu proses dan konsep. Proses merupakan cara berfikir untuk membentuk sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi, dan estetika. sedangkan konsep adalah memecahkan bentuk, bahan, tehnik, rupa, dan fungsi untuk dinyatakan dalam bentuk gambar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa desain merupakan proses yang dimulai dari penggalian ide, memilih dan menyusun elemen desain, bentuk, bahan, sampai tahap pemecahan masalah yang dicipta menjadi suatu tatanan bentuk yang harmonis, estestis, dan komunikatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar